Pelaksanaan Sumatif Tengah Semester (STS) Berbasis Android dan Komputer di SMAS Katolik Sint Pieter Waikabubak

Waikabubak, 17 September 2024 – SMAS Katolik Sint Pieter Waikabubak kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan Sumatif Tengah Semester (STS) berbasis teknologi. Ujian yang dilaksanakan pada 17 hingga 23 September ini menggunakan perangkat Android dan komputer sebagai media ujian, memungkinkan para Peserta didik untuk mengikuti ujian dengan sistem digital yang lebih modern dan efisien.

Kepala sekolah SMAS Katolik Sint Pieter, Rm. Yustinus Guru Kedi, Pr. S. Fil. menyampaikan bahwa penerapan ujian berbasis Android dan komputer ini merupakan langkah untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. “Kami ingin memberikan pengalaman yang relevan dengan dunia digital bagi para siswa. Sistem ujian berbasis Android dan komputer ini memberikan kemudahan dalam penilaian dan meningkatkan efisiensi proses ujian,” ujar beliau.

Pelaksanaan Sumatif Tengah Semester hanya diberlakukan bagi kelas XI dan kelas XII. Sedangkan kelas X Pelaksanaan Sumatif Tengah Semester berbasis Kertas dan dan Pensil. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang masih kurang. Selain itu juga ada banyak peserta didik yang belum memiliki Hanphone android. Para Peserta didikmengerjakan soal-soal melalui aplikasi ujian yang sudah disiapkan oleh tim IT sekolah yang dikoordinir oleh Peter Malo, S. Fil dan Robertus Ringu Langu, S. Kom. Menurut Pak Peter Malo, S. Fil Pelaksanaan Ujian CBT berbasis komputer dan android sudah dilakukan sejak tahun lalu. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan proses ujian, dengan fitur pengacakan soal dan sistem penilaian otomatis yang dapat langsung diakses oleh guru.

Dalam proses pelaksanaan ujian, pihak sekolah juga menerapkan protokol ketat untuk mencegah terjadinya kecurangan. Pengawasan dilakukan secara langsung di ruang ujian dengan pembatasan akses internet dan fitur kamera yang diaktifkan pada perangkat Peserta didik untuk memantau aktivitas mereka selama ujian berlangsung.

Salah satu Peserta didikkelas XI A, Maria Febryanti Rewo, mengungkapkan kesannya tentang ujian berbasis teknologi ini. “Awalnya saya sempat gugup, tapi setelah mencobanya, saya merasa lebih nyaman. Ujian jadi terasa lebih cepat dan soal-soalnya juga mudah diakses. Ini pengalaman yang menyenangkan karena saya bisa menggunakan perangkat yang sudah familiar,” katanya.

Rm. Yustinus Guru Kedi, Pr. S. Fil  juga menambahkan bahwa ujian berbasis teknologi ini merupakan bagian dari transformasi digital di sekolah. “Kami berharap dengan adanya sistem ujian ini, Peserta didik semakin terbiasa menggunakan teknologi dalam belajar. saya akui bahwa sekolah ini masih mengalami kekurangan sarana prasarana komputer dan juga android. Namun tidak menyurutkan semangat kami untuk terus berinovasi dalam mengembangkan proses pendidikan di SMAS Katolik Sint Pieter Waikabubak. Kami berharap kedepan ada perhatian pemerintah dan donatur yang dapat membantu kami untuk mengatasi kekurangan komputer disekolah kami sehingga para peserta didik dapat melaksanakan ujian dengan baik dan lancar. Selain itu aplikasi ini membantu meringankan  tugas Guru dalam mengoreksi hasil ujian. Kami juga berencana untuk mengembangkan lebih banyak program pembelajaran berbasis digital ke depannya,” tutupnya.

Pelaksanaan STS ini berlangsung dengan lancar tanpa kendala teknis yang berarti. Diharapkan, dengan penggunaan teknologi yang semakin meningkat, proses belajar mengajar di SMAS Katolik Sint Pieter Waikabubak akan semakin maju dan siap menghadapi tantangan zaman.***Oleh: Peter Malo, S. Fil***